Jurnal Refleksi - Dwi Mingguan – Modul 1.1.
Nur Khopsun Wibowo - CGP Angkatan 5 - 105 A
Jurnal Refleksi – Dwi Mingguan |
|
Salah satu bentuk dari kegiatan
Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 5 adalah mengisi jurnal refleksi dwi mingguan.
Pada kegiatan refleksi yang harus dikerjakan adalah mengenai
pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam pembelajaran.
Salah
satu cara/metode yang saya gunakan dalam
menuliskan refleksi adalah metode 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger
Greenaway, yang terdiri dari 4 tahap yaitu:
Facts
(Peristiwa)
- Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak
ankatan 5 dimulai pada tanggal 18 Mei 2022 dengan dibuka secara langsung
melalui virtual conference oleh Kementerian Pendidikan Nasioanl dan
dilanjutkan dengan pembekalan yang dilaksanakan secara virtual
conference oleh P4TK PKn dan IPS.
- Kegiatan
Pendidikan Guru Penggerak angkatan 5 dilanjutkan dengan lokakarya orientasi
yang diselenggarakan pada hari Minggu 22 Mei 2022 bertempat di Parai Beach
Teleng Ria. Pada kegiatan tersebut, diwalai dengan pembukaan lokakarya orientasi
serta pemaparan program pendidikan guru penggerak. Selanjutnya peserta (Calon
Guru Penggerak) di bagi kedalam beberapa kelompok yang masing-masing terdiri
dari 12 peserta CGP yang didampingi oleh Kepala Sekolah dan di di pandu
oleh Pengajar Praktik yaitu Ibu Retno Widowati dan Bapak Subroto. Banyak
kegiatan positif yang dilakukan seperti membuat kesepakatan kelas,
mempresentasikan harapan dan kekhawatiran selama mengikuti program
Pendidikan Guru Penggerak.
- Kegiatan
Pendidikan Guru Penggerak kemudian dilanjutkan secara daring yang dilaksanakan
mulai tanggal 23 Mei 2022 dengan materi modul 1.1 selama kurun waktu dua
minggu.
- Para
peserta/CGP bersama Pengajar Praktik dan Fasilitator (Ibu Anijar Hapni
Siregar) melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sangat kooperatif dan
menyenangkan sehingga peserta tidak merasa bosan.
- Kegiatan
pembelajaran secara daring sebetulnya sudah dimulai sejak hari pertama
pembukaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 pada tanggal 18 Mei 2022. Kegiatan
pembelajaran melalui LMS diawali dengan pretest kemudian dilanjutkan
dengan pemahaman mulai dari diri dan eksplorasi konsep; forum diskusi
eksplorasi konsep; pemahaman terhadap pemikiran Ki Hajar Dewantara melalui
pembelajaran pada modul 1.1; ruang kolaborasi; demonstrasi kontekstual;
elaborasi pemahaman/koneksi antar materi; dan aksi nyata.
Feelings
(Perasaan)
- Pengalaman
baru didapatkan setelah mengikuti rangkaian kegiatan Pendidikan Guru Penggerak
pada tahap awal (selama dua minggu). Saya merasa bahwa pengetahuan dan
pengalaman saya selama ini tentang pendidikan masih belum sesuai dengan
tujuan dari pemikiran Ki Hajar Dewantara.
- Hal
yang mendasar terkait pendidikan adalah harus memanusiakan manusia, pembelajaran
berorientasi pada peserta didik, sehingga mereka dapat tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman sehingga tercapai
keselamatan dan kebahagian.
- Pembelajaran
yang dilaksanakan secara daring menggunakan LMS pada awalnya merasa
sedikit kesulitan karena belum terbiasa dengan susunan menu. Setelah
berlangsung 3 hari sejak pembukaan kegiatan PGP, mulai familier dengan LMS dan merasa senang karena Pengajar Praktik dan
Fasilitator yang ramah dan penuh semangat selalu mengingatkan serta
menuntun kami agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan
menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
Findings
(Pembelajaran)
- Pembelajaran
yang dilaksanakan secara daring melalui LMS dan tatap muka secara virtual di
luar jam kerja membuat kami bisa lebih fleksibel dalam membagi antara
tugas rutin kedinasan dengan kegiatan pembelajaran Pendidikan Guru
Penggerak.
- Pada
program PGP ini, terutama pada modul 1.1 kami belajar banyak hal mengenai
pemikiran Ki Hajar Dewantara, melaksanakan refleksi hal yang sudah kita
lakukan dan evaluasi apa yang harus kita benahi/perbaiki maupun yang harus
kita sempurnakan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata di kelas
maupun sekolah mulai sekarang dan kedepan.
- Pengalaman baru didapatkan dari
kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini. Belajar dan terus belajar,
mengasah pengetahuan dan keterampilan wajib dilakukan oleh guru. Tidak
hanya murid yang harus mampu menyesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat
zaman, guru pun juga harus menyesuaiakan. Kuncinya seperti filosofi
mengayun sepeda. Harus terus mengulir, bergerak untuk belajar agar
keseimbangan terjaga dan bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
- Semangat
dari filosofi dan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang dipelajari dari modul
1.1 ini harus diterapkan dengan seutuhnya. Penerapkan merdeka belajar di
lingkungan sekolah dengan berkolaborasi bersama rekan sejawat dan
mengoptimalkan peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin mendukung
terwujudnya peserta didik dengan Profil Pelajar Pancasila.